Master Chin Kung Bercerita
Dewa Memberi Persembahan
“Praktisi yang mengamalkan sila dan moral etika,
akan menggugah para dewa,
dewa, naga, setan dan malaikat,
tiada yang tidak memberi penghormatan”.
Syair ini telah dibuktikan oleh kisah Master Dao Xuan yang hidup pada masa Dinasti Tang, ini merupakan kisah nyata, sejarah biografi mencatat peristiwa ini dengan terperinci. Master Dao Xuan adalah guru sesepuh pertama dari Aliran Vinaya, pada saat itu beliau sedang melatih diri di Gunung Zhongnan, menjalankan disiplin sila dengan ketat, sehingga menggugah dewa datang memberi persembahan. Dia makan sehari satu kali, putra raja dewa Vaisravana setiap siang hari mengantar semangkok nasi, ini sungguh disebut “menggugah para dewa, dewa naga setan dan malaikat”.
Pada saat itu guru sesepuh dari Aliran Faxiang, Master Kui Ji, murid dari Master Xuan Zang, juga merupakan seorang praktisi yang hebat. Suatu hari Master Kui Ji melewati Gunung Zhongnan, maka itu dia bermaksud singgah sejenak untuk mengunjungi Master Dao Xuan. Mendengar kabar ini Master Dao Xuan amat bersukacita. Master Kui Ji memiliki pendidikan yang bagus, trampil dalam memberikan ceramah Dharma, namun kurang disiplin dalam menjalankan sila.
Master Dao Xuan menganggap bahwa Master Kui Ji telah mengabaikan pengamalan sila, kurang menjunjung tinggi disiplin sila, maka itu dia bermaksud mempertunjukkan “dewa memberi persembahan” untuk mempengaruhi dan mengajari Master Kui Ji. Tak terduga karena keasyikan berbincang, akhirnya waktu telah melewati siang hari, namun tidak ada yang datang memberi persembahan.
Sampai keesokkan harinya, seperti biasanya saat siang tiba dewa datang memberi persembahan, Master Dao Xuan bertanya : “Mengapa kemarin siang anda tidak membawa persembahan ke sini?” Dewa menjawab : “Karena kemarin siang ada seorang Bodhisattva Mahayana sedang berada di atas gunung, seluruh wilayah gunung dipenuhi oleh para dewa pelindung Dharma, saya tidak bisa menerobos masuk ke sini”. Mendengar perkataan ini, keringat dingin langsung membasahi sekujur raga Master Dao Xuan, merasa amat malu, menyadari kesalahan sendiri karena telah meremehkan orang lain dan membanggakan diri sendiri.
Di dalam Avatamsaka Sutra dikatakan bahwa praktisi yang telah memasuki kondisi batin Avatamsaka adalah “dalam segala hal bebas tiada rintangan“. Sesungguhnya pengamalan sila Master Kui Ji lebih suci dibandingkan dengan Master Dao Xuan, sila yang diamalkan oleh Master Dao Xuan adalah peraturan tata sila, sedangkan sila yang diamalkan Master Kui Ji adalah sila samadhi, dua hal ini jelas berbeda! Master Kui Ji senantiasa menjaga ketulusan, kesucian dan keseimbangan batin, sila dan tindakan telah sempurna. Walaupun Master Dao Xuan menjalankan disiplin sila dengan keras, namun masih meremehkan orang lain, masih ingin memamerkan kelebihannya untuk mempengaruhi dan mengajari orang lain, jika masih memiliki niat sedemikian adalah kesalahan, pikiran tidak lagi suci. Maka itu, bukanlah Master Dao Xuan yang telah berhasil mempengaruhi Master Kui Ji, malah sebaliknya Master Dao Xuan yang berhasil dipengaruhi Master Kui Ji.
天人送供養
「人有戒德者,感動諸天,天龍鬼神,莫不敬尊」,此句唐朝道宣律師的故事可以作證,這是真的,史傳上有詳細記載。道宣律師是律宗始祖,當年在終南山修行,戒律精嚴,感動天人供養。他日中一食,毗沙門天王子每天中午送一缽飯供養,這真正是「感動諸天,天龍鬼神。」
當時法相宗祖師窺基大師,他是玄奘大師的學生,也是位了不起人物。有一天窺基大師經過終南山,順道拜訪道宣律師,道宣律師聽到這個消息很歡喜。窺基大師學問好,講經說法一流,但是戒律不嚴,他以為窺基大師對於戒律疏忽,不太重視,所以他想以天人送供養來感化窺基大師。哪裡知道談話過了中午,也沒有人送飯給他們吃。到第二天中午天人又按時送供養來了,道宣律師就問:「昨天中午你為什麼沒有送供養來?」天神說:「昨天有大乘菩薩在山上,滿山都是護法神,我進不來。」道宣律師聽了冒一身冷汗,生慚愧心,知道自己錯了,小看了別人,高抬了自己。
我們讀《華嚴經》,知道真的入華嚴境界是「理事無礙,事事無礙。」窺基大師持戒比道宣律師清淨,道宣律師持的是律儀戒,窺基大師持的是定共戒、道共戒,這兩者不一樣!窺基大師可以和光同塵,永遠保持真誠、清淨、平等,戒行圓滿了。道宣律師雖然持戒精嚴,還小看別人,還要做出樣子來感動人,還有這個念頭就錯了,心不清淨。所以,不是道宣律師感化窺基大師,而是窺基大師感化了道宣律師。(節錄自《阿難問事佛吉凶經》15-13-50)