Rabu, 02 Januari 2019

PETA SITUS Sukacita Melafal Amituofo

  • PETA SITUS Sukacita Melafal Amituofo
  • SITEMAP AJARAN SUKHAVATI
  • Air Mengetahui Jawabannya
  • Alam Kehidupan
  • Budaya Tionghoa
  • Huang Nian-zu
  • Ilustrasi
  • Istilah
  • Kartun Kitab Tiga Aksara
  • Kisah Bhiksu Ju Xing
  • Kisah Buddha Amitabha
  • Kutipan Ceramah Master Chin Kung April 2013
  • Kutipan Ceramah Master Chin Kung Mei 2013
  • Kutipan Ceramah Master Chin Kung Juni 2013
  • Kutipan Ceramah Master Chin Kung Juli 2013
  • Kutipan Ceramah Master Chin Kung Agustus 2013
  • Kutipan Ceramah Master Chin Kung September 2013
  • Kutipan Ceramah Master Chin Kung Oktober 2013
  • Kutipan Ceramah Master Chin Kung November 2013
  • Kutipan Ceramah Master Chin Kung Desember 2013
  • Lagu Bakti
  • Lagu Buddhis
  • Lebih baik menyendiri melafal Amituofo
  • Master Chin Kung Bercerita
  • Master Chin Kung Membahas
  • Master Ren Shan
  • Master Yin Guang
  • Penjelasan Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan
  • Poster Air Mampu Mengetahui
  • Poster Bakti
  • Poster Kata Dharma
  • Rupang Buddha Amitabha Menoleh Ke Belakang
  • Video Buddhis
  • Minggu, 06 April 2014

    Catvari samgraha-vastuni



    Mengenal istilah Dharma

    Empat Penuntun (Catvari samgraha-vastuni)


    “Empat Penuntun”,  bermakna menuntun para makhluk. Bagaimana cara untuk menuntun para makhluk untuk belajar Ajaran Buddha, Buddha mengajari kita ada empat prinsip, ini yang disebut dengan “Dharma Empat Penuntun”.

    Dari Empat Penuntun, yang pertama adalah “berdana”, yang kedua adalah “bahasa yang ramah tamah”, yang ketiga adalah “memberi manfaat”, yang keempat adalah “minat yang sama”,  inilah yang disebut dengan “Dharma Empat Penuntun”.

    Makna dari berdana di sini adalah memberi budi kepada makhluk lain, selalu menyumbangkan budi-budi kecil, maka rasa akrab perlahan akan jadi mendalam, setelah dia mulai merasa akrab dengan anda, maka perkenalkanlah Buddha Dharma kepadanya, maka dia akan lebih mudah menerimanya, jadi dengan menggunakan cara ini.

    Tujuan dari berdana ini berbeda dengan Dana Paramita, ini adalah untuk menjalin jodoh baik dengan orang lain, menjalin budi kebajikan, yakni terlebih dulu membuatnya bergembira, terhadap diri kita juga merasa akrab, baru kemudian memperkenalkan padanya Ajaran Buddha.

    Cara ini sangat efektif,  saya sendiri juga sangat merasakannya. Saat permulaan belajar Ajaran Buddha, ada seorang teman yang memperkenalkanku pada Master Zhang Jia, beliau amat baik padaku, kini setelah mempelajari “Empat Penuntun” barulah saya menyadari bahwa Master Zhang Jia juga menggunakan cara ini; sehingga kami merasa hormat dan suka yang mendalam pada beliau, kami sangat menghormati dan menyukainya.

    Master Zhang Jia amat baik pada kami para praktisi pemula, saat itu beliau berpesan padaku, setiap hari minggu datang ke viharanya, andaikata sempat absen sekali atau dua kali, satu kali berarti sudah seminggu, beliau segera mengutus orang untuk menanyakan kabarku, bertanya mengapa sudah lama tidak ke vihara? Apakah sakit atau alasan lain? Perhatian dari beliau sungguh menenteramkan hati, sehingga kami tidak berani tidak ke vihara, perhatian serupa ini termasuk dalam pengertian berdana di sini.

    Yang kedua adalah “bahasa yang ramah tamah”. Bahasa yang ramah tamah maksudnya nasehat yang berguna baginya, bukan bahasa yang membuatnya senang atau yang suka didengarnya, ini sudah salah. Bukanlah ucapan yang disukainya, tapi yang pasti ucapan ini adalah untuk melindunginya. Nasehat ini akan menyebabkan di dalam hati si penerima timbul rasa hormat, menerima dengan senang hati, bersukacita menerima dan mengamalkannya.

    Terutama dalam menuntun praktisi pemula, di dalam ucapan ini harus mengandung kebijaksanaan, harus memiliki kasih yang mendalam, hati yang tulus, juga upaya kausalya, barulah ada kekuatan menuntun.
    Menuntun adalah ibarat magnet, batu magnet yang memiliki daya tarik, dia dapat menarik anda mendekatinya, ada kekuatan sedemikian, maka itu disebut penuntun. Empat jenis kegunaan ini dalam waktu yang begitu kebetulan, maka dapat membawa hasil yang efektif.

    Yang ketiga adalah “memberi manfaat”. Manfaat di sini adalah keuntungan. Segala tindakan pasti membawa manfaat. Jika ini tidak membawa manfaat bagi diri sendiri, siapa yang sudi mempelajarinya?  

    Ini terutama adalah orang awam yang menjadi praktisi pemula, sangat menitikberatkan pada keuntungan. Jika di dalam hal ini ada keuntungan yang bisa diraih, ada manfaat yang bisa diperoleh, maka dia akan segera mempelajarinya. Ini adalah cara menuntun praktisi pemula.

    Yang keempat adalah “minat yang sama”. Diantara Dharma Empat Penuntun, sebagian praktisi dengan mudah dapat mengamalkan tiga kriteria di atas, tetapi untuk satu butir yang terakhir ini, diri sendiri harus memiliki kebijaksanaan yang tinggi, dan kekuatan samadhi yang mendalam. Jika tidak, pasti akan gagal.

    “Minat yang sama”, apapun yang disukainya, maka saya juga dapat ikut dengannya. Jika anda ingin menuntun orang ini, maka andaikata dia suka main mahjong, maka anda juga harus setiap hari main dengannya; jika dia suka menari, maka anda juga setiap hari menari dengannya; jika anda tidak memiliki kekuatan samadhi, bukan saja akan gagal menuntun dirinya, bahkan anda juga segera dituntunnya pergi.

    Keadaan sedemikian sejak dulu sudah ada, terutama saat sekarang lebih banyak lagi, anggota Sangha yang dituntun dan dilarikan oleh umatnya. Maka itu, cara “minat yang sama” ini tidak bisa sembarangan digunakan.

    Para Maha Bodhisattva ini dalam menuntun para makhluk menggunakan cara ini,  kita melihat di dalam Avatamsaka Sutra, seperti kisah Sudhana yang mengunjungi 53 orang praktisi, juga memakai cara ini. Seperti yang suka main kartu, Bodhisattva main kartu dengan menggunakan kekuatan gaib, mana mungkin bisa kalah? Selalu menang terus, maka itu Beliau main kartu denganmu, hingga anda benar-benar mengaku kalah lalu bertanya pada jelmaan Bodhisattva, darimana dia bisa memperoleh keahlian main kartu? Bodhisattva akan menjawab : “Ini berkat dari belajar Ajaran Buddha”. Dengan demikian Dia berhasil menuntun anda belajar Buddha Dharma.

    Menari juga merupakan trend yang banyak peminatnya, tetapi jika anda berbakat dalam menari, hingga orang lain tak sebanding denganmu, maka mereka akan bertanya dimana anda belajarnya? Maka anda menjawab, saya belajar dari Buddha Dharma. Dengan cara ini menuntunnya masuk ke dalam pintu Buddha Dharma, jadi ini adalah “minat yang sama”, adalah cara yang paling tinggi dalam menuntun para makhluk.

    Ini disebut Dharma Empat Penuntun, Buddha mengajari Bodhisattva untuk menggunakan empat cara ini dalam menuntun semua makhluk memasuki pintu Buddha Dharma. 








    摘自淨空法師《阿彌陀經要解講記》

    四攝,攝就是攝受眾生,用現代話來講,就是接引眾生的意思。如何能夠引導大眾來學佛,佛教給我們四個原則,這叫做四攝法。四攝裡面:第一是布施,第二是愛語,第三是利行,第四是同事,這四種叫四攝法。這個地方布施的意思,就是給與眾生恩惠,常常施捨一些小惠,感情慢慢就深厚,他跟你有感情,你介紹他佛法,他就比較容易接受,用這種方法。這個布施的目的,跟六度裡面的布施不一樣,這個就是跟人家結感情、結恩惠,所謂是先以欲勾牽,後令入佛智,就是先讓他心裡生歡喜,對我們產生很好的感情,然後再把佛法介紹給他。這個方法非常有效,我自己就深深體驗。我最初學佛,是一個朋友介紹我認識章嘉大師,章嘉大師一直對我,我們今天讀四攝法才恍然大悟,他完全用這些方法;使我們對他產生很深的敬愛之心,我們對他尊敬、喜歡他。他對我們初學的人很關心,那時候他囑咐我,每個星期天到他住的地方去。如果有一次、兩次沒去,一次就是一個星期,他就會找人來看我,問我為什麼沒去?是不是生病了,還是有別的原因?這一慰勞、一安慰,使我們就不能不去了,像這些都是屬於布施裡面的。

      第二、愛語。愛語就是對他真實愛護的教導,我們不要把它看作是對方喜歡聽的,那就錯了,不見得是喜歡聽的,但確實是對他很愛護的。這個教導,使接受的人心裡面尊敬、悅服,歡喜接受。特別是接引初學的人,這裡面真的是要有智慧,要有很深的愛心,真實誠懇的愛心,還要有善巧方便,才能夠有攝受的力量。攝就像那磁鐵,吸鐵石吸鐵一樣,它能夠把你吸住,有這麼一個力量,所以叫做攝。這四種應用得很巧妙的時候,能收到很好的效果。
    第三、利行。利是利益,所有一切的行誼,絕對是有利益的。這個於自己沒有利益,誰願意去修學?這個特別是初學的凡夫,就是世間人,對於利看得非常重。如果這個裡頭有利,真正的好處,有利可圖,他就很容易來學習了。這是對初學的方法。

    第四、同事。四攝法裡面,大概像我們一般人,前面三種可以用,後面這一種,自己必須要有高度的智慧,要有很深的定力才可以。否則的話,一定會失敗的。同事,他喜歡做什麼事,我可以跟他一起去做。如果你想接引這個眾生,他喜歡打麻將,你也天天去跟他打;他喜歡跳舞,你也天天陪他跳舞;如果你沒有定力,你不但不能度他,你馬上被他度跑了。這種情形自古以來就有,現在就更多,出家的法師被在家信徒度跑了。所以,同事不能輕易去用。這些大菩薩們接引眾生用這個方法,我們看到《華嚴經》,特別像善財童子五十三參,幾乎都用這個方法。譬如喜歡打牌的,菩薩打牌都有神通,哪裡會輸錢?常常都贏,所以跟你在一起打牌,對你佩服得不得了,你這個本事從哪裡學來的?我從佛法學來的,這度他來學佛。跳舞也是第一好、第一流的,人家都比不上你,你這從哪學來的?我都從佛法裡學來的。用這種手法把他引誘到佛門裡面來,所以這是同事,是接引眾生最高的一種方式。這個叫做四攝法,佛教導菩薩用這四個方法來攝受一切眾生。不僅是介紹初學,可以說佛對於等覺菩薩也離不開這四個原則,他才能夠教化一切眾生。