Selasa, 01 April 2014

Catvari Pratisaranani



Mengenal Istilah Dharma

Empat Andalan Dharma (Catvari Pratisaranani)

Di dalam Ajaran Mahayana ada membahas tentang Catvari Pratisaranani yakni dengan mengandalkan empat hal, seperti yang tercantum di dalam Vimalakirti Sutra, Nirvana Sutra, Vaipulya Sutras, Mahaprajna-paramita-sastra dan sebagainya.

Seorang praktisi seharusnya mengamalkan empat andalan ini (Catvari Pratisaranani), yang juga disebut apa yang boleh diandalkan dan apa yang tidak boleh diandalkan.

Yang pertama adalah mengandalkan Dharma dan tidak boleh mengandalkan orangnya (dharma-pratisaranenabhavitavyam na pudgda-pratisaranena), juga mengikuti Dharma dan bukan mengikuti orangnya, berlindung pada Dharma dan tidak memilih orangnya. Seorang praktisi seharusnya mengandalkan ajaran Dharma, tidak boleh mengandalkan orangnya. Andaikata orang itu hanyalah orang awam, atau aliran luar, tetapi apa yang diceramahkannya sesuai dengan Dharma murni, maka harus diamalkan; sebaliknya andaikata orang itu meskipun tampil dalam tubuh serupa seorang Buddha, tetapi apa yang diceramahkannya tidak sesuai dengan Dharma murni, maka ini harus dijauhi dan tidak boleh diandalkan.

Yang kedua adalah mengandalkan ajaran yang tercantum dalam Tripitaka dan tidak mengandalkan ajaran di luar isi Tripitaka (nitartha-sutra-pratisaranena bhavitavyam na neyartha-sutra-pratisaranena).

Yang ketiga adalah mengandalkan makna yang tersirat dan bukan mengandalkan isi yang tersurat (artha-pratisaranena bhavitavyam na vyanjana-pratisaranena), yang juga disebut mengandalkan makna dan bukan pada tulisannya.

Yang keempat adalah mengandalkan kebijaksanaan dan bukan pada kesadaran (jnana-pratisaranena bhavitavyam na vijnana-pratisaranena), yang juga disebut sebagai mengikuti kebijaksanaan dan bukan mengikuti kesadaran, berlindung pada kebijaksanaan dan bukan pada kesadaran. Seorang praktisi sejati seharusnya mengandalkan kebijaksanaan dan bukan pada perasaan.

Tujuan utama dari belajar Ajaran Buddha adalah mencapai KeBuddhaan, Buddha yang maha maitri karuna khawatir bila praktisi jatuh ke jurang khayalan dan perasaan, salah mempelajari sutra yang tidak tercantum dalam Tripitaka, melekat pada tulisan, maka itu berpesan agar para praktisi dalam belajar Buddha Dharma harus mengandalkan empat andalan ini, barulah dapat memperoleh kemajuan batin, mencapai KeBodhian;  jika tidak, maka akan terjatuh ke dalam bahaya Dharma duniawi, ingin maju malah jatuh terpuruk. Semoga para praktisi tidak pernah melupakan  empat andalan ini, mengandalkan Catvari Pratisaranani dan bersama-sama mencapai KeBuddhaan.


Artikel Terkait :



四依 

四依(梵語catvari pratisaranani)指四種依止之項目。依,即是依止,依憑之義。在大乘經典皆有論談四依法,如維摩詰經、涅槃經、方等經、大智度論等。

修道者所依止之四種正法。又稱四依四不依,包含四依法與四不依法。

一、依法不依人(梵語dharma-pratisaranenabhavitavyam na pudgda-pratisaranena),又作隨法不隨人,歸於法而不取於人。謂修道者當以教法為依,不可以人為依。若其人雖為凡夫,或外道,而所說之理契合於正法,方可信受奉行;反之,若其人雖現相好具足之佛身,而所說者不契合於正法,則自當捨離而不可以之為依止。

二、依了義經不依不了義經(梵語nitartha-sutra-pratisaranena bhavitavyam na neyartha-sutra-pratisaranena),又作隨了義經不隨不了義經,歸於要經不迷惑。謂三藏中有了義經、不了義經,修道者當以明示中道實相義之決定了義經為依,不可以不了義經為依。

三、依義不依語(梵語artha-pratisaranena bhavitavyam na vyanjana-pratisaranena),又作隨義不隨字,取義不取語。謂修道者當以中道第一義為依,不可以文字、語言之表現為依。

四、依智不依識(梵語jnana-pratisaranena bhavitavyam na vijnana-pratisaranena),又作隨智不隨識,歸慧不取所識。謂修道者當以真智慧為依,不可以人間情識為依。


學佛最終目的在於成就佛道,大聖佛陀慈悲學佛者,恐有墮於妄情、妄識、不了義經、不了義語,因此再三叮嚀依此四依法而修學佛法,則可蒸蒸日上,登上菩提;反之,則有陷入世間法之危機,欲昇反墮之堪憂。唯願有心學佛之士,莫忘念念四依法,依四依法行證,則可同登佛地。