Selasa, 25 November 2014
Minggu, 06 April 2014
Catvari samgraha-vastuni
Mengenal istilah Dharma
Empat Penuntun (Catvari samgraha-vastuni)
“Empat Penuntun”, bermakna menuntun para makhluk. Bagaimana cara
untuk menuntun para makhluk untuk belajar Ajaran Buddha, Buddha mengajari kita
ada empat prinsip, ini yang disebut dengan “Dharma Empat Penuntun”.
Dari Empat Penuntun, yang pertama adalah “berdana”, yang kedua
adalah “bahasa yang ramah tamah”, yang ketiga adalah “memberi manfaat”, yang
keempat adalah “minat yang sama”, inilah
yang disebut dengan “Dharma Empat Penuntun”.
Makna dari berdana di sini adalah memberi budi kepada
makhluk lain, selalu menyumbangkan budi-budi kecil, maka rasa akrab perlahan
akan jadi mendalam, setelah dia mulai merasa akrab dengan anda, maka
perkenalkanlah Buddha Dharma kepadanya, maka dia akan lebih mudah menerimanya, jadi
dengan menggunakan cara ini.
Tujuan dari berdana ini berbeda dengan Dana Paramita, ini adalah untuk menjalin
jodoh baik dengan orang lain, menjalin budi kebajikan, yakni terlebih dulu
membuatnya bergembira, terhadap diri kita juga merasa akrab, baru kemudian
memperkenalkan padanya Ajaran Buddha.
Cara ini sangat efektif,
saya sendiri juga sangat merasakannya. Saat permulaan belajar Ajaran
Buddha, ada seorang teman yang memperkenalkanku pada Master Zhang Jia, beliau
amat baik padaku, kini setelah mempelajari “Empat Penuntun” barulah saya
menyadari bahwa Master Zhang Jia juga menggunakan cara ini; sehingga kami
merasa hormat dan suka yang mendalam pada beliau, kami sangat menghormati dan
menyukainya.
Master Zhang Jia amat baik pada kami para praktisi pemula,
saat itu beliau berpesan padaku, setiap hari minggu datang ke viharanya,
andaikata sempat absen sekali atau dua kali, satu kali berarti sudah seminggu,
beliau segera mengutus orang untuk menanyakan kabarku, bertanya mengapa sudah
lama tidak ke vihara? Apakah sakit atau alasan lain? Perhatian dari beliau sungguh
menenteramkan hati, sehingga kami tidak berani tidak ke vihara, perhatian
serupa ini termasuk dalam pengertian berdana di sini.
Yang kedua adalah “bahasa yang ramah tamah”. Bahasa yang
ramah tamah maksudnya nasehat yang berguna baginya, bukan bahasa yang
membuatnya senang atau yang suka didengarnya, ini sudah salah. Bukanlah ucapan
yang disukainya, tapi yang pasti ucapan ini adalah untuk melindunginya. Nasehat
ini akan menyebabkan di dalam hati si penerima timbul rasa hormat, menerima
dengan senang hati, bersukacita menerima dan mengamalkannya.
Terutama dalam menuntun praktisi pemula, di dalam ucapan ini
harus mengandung kebijaksanaan, harus memiliki kasih yang mendalam, hati yang
tulus, juga upaya kausalya, barulah ada kekuatan menuntun.
Menuntun adalah ibarat magnet, batu magnet yang memiliki
daya tarik, dia dapat menarik anda mendekatinya, ada kekuatan sedemikian, maka
itu disebut penuntun. Empat jenis kegunaan ini dalam waktu yang begitu
kebetulan, maka dapat membawa hasil yang efektif.
Yang ketiga adalah “memberi manfaat”. Manfaat di sini adalah
keuntungan. Segala tindakan pasti membawa manfaat. Jika ini tidak membawa
manfaat bagi diri sendiri, siapa yang sudi mempelajarinya?
Ini terutama adalah orang awam yang menjadi praktisi pemula,
sangat menitikberatkan pada keuntungan. Jika di dalam hal ini ada keuntungan
yang bisa diraih, ada manfaat yang bisa diperoleh, maka dia akan segera
mempelajarinya. Ini adalah cara menuntun praktisi pemula.
Yang keempat adalah “minat yang sama”. Diantara Dharma Empat
Penuntun, sebagian praktisi dengan mudah dapat mengamalkan tiga kriteria di
atas, tetapi untuk satu butir yang terakhir ini, diri sendiri harus memiliki
kebijaksanaan yang tinggi, dan kekuatan samadhi yang mendalam. Jika tidak,
pasti akan gagal.
“Minat yang sama”, apapun yang disukainya, maka saya juga
dapat ikut dengannya. Jika anda ingin menuntun orang ini, maka andaikata dia
suka main mahjong, maka anda juga harus setiap hari main dengannya; jika dia
suka menari, maka anda juga setiap hari menari dengannya; jika anda tidak
memiliki kekuatan samadhi, bukan saja akan gagal menuntun dirinya, bahkan anda
juga segera dituntunnya pergi.
Keadaan sedemikian sejak dulu sudah ada, terutama saat
sekarang lebih banyak lagi, anggota Sangha yang dituntun dan dilarikan oleh
umatnya. Maka itu, cara “minat yang sama” ini tidak bisa sembarangan digunakan.
Para Maha Bodhisattva ini dalam menuntun para makhluk
menggunakan cara ini, kita melihat di
dalam Avatamsaka Sutra, seperti kisah Sudhana yang mengunjungi 53 orang
praktisi, juga memakai cara ini. Seperti yang suka main kartu, Bodhisattva main kartu dengan menggunakan kekuatan gaib,
mana mungkin bisa kalah? Selalu menang terus, maka itu Beliau main kartu denganmu,
hingga anda benar-benar mengaku kalah lalu bertanya pada jelmaan Bodhisattva,
darimana dia bisa memperoleh keahlian main kartu? Bodhisattva akan menjawab :
“Ini berkat dari belajar Ajaran Buddha”. Dengan demikian Dia berhasil menuntun
anda belajar Buddha Dharma.
Menari juga merupakan trend yang banyak peminatnya, tetapi
jika anda berbakat dalam menari, hingga orang lain tak sebanding denganmu, maka
mereka akan bertanya dimana anda belajarnya? Maka anda menjawab, saya belajar
dari Buddha Dharma. Dengan cara ini menuntunnya masuk ke dalam pintu Buddha
Dharma, jadi ini adalah “minat yang sama”, adalah cara yang paling tinggi dalam
menuntun para makhluk.
Ini disebut Dharma Empat Penuntun, Buddha mengajari
Bodhisattva untuk menggunakan empat cara ini dalam menuntun semua makhluk
memasuki pintu Buddha Dharma.
摘自淨空法師《阿彌陀經要解講記》
“四攝”,攝就是攝受眾生,用現代話來講,就是接引眾生的意思。如何能夠引導大眾來學佛,佛教給我們四個原則,這叫做“四攝法”。四攝裡面:第一是“布施”,第二是“愛語”,第三是“利行”,第四是“同事”,這四種叫四攝法。這個地方“布施”的意思,就是給與眾生恩惠,常常施捨一些小惠,感情慢慢就深厚,他跟你有感情,你介紹他佛法,他就比較容易接受,用這種方法。這個布施的目的,跟六度裡面的布施不一樣,這個就是跟人家結感情、結恩惠,所謂是“先以欲勾牽,後令入佛智”,就是先讓他心裡生歡喜,對我們產生很好的感情,然後再把佛法介紹給他。這個方法非常有效,我自己就深深體驗。我最初學佛,是一個朋友介紹我認識章嘉大師,章嘉大師一直對我,我們今天讀四攝法才恍然大悟,他完全用這些方法;使我們對他產生很深的敬愛之心,我們對他尊敬、喜歡他。他對我們初學的人很關心,那時候他囑咐我,每個星期天到他住的地方去。如果有一次、兩次沒去,一次就是一個星期,他就會找人來看我,問我為什麼沒去?是不是生病了,還是有別的原因?這一慰勞、一安慰,使我們就不能不去了,像這些都是屬於布施裡面的。
第二、“愛語”。愛語就是對他真實愛護的教導,我們不要把它看作是對方喜歡聽的,那就錯了,不見得是喜歡聽的,但確實是對他很愛護的。這個教導,使接受的人心裡面尊敬、悅服,歡喜接受。特別是接引初學的人,這裡面真的是要有智慧,要有很深的愛心,真實誠懇的愛心,還要有善巧方便,才能夠有攝受的力量。攝就像那磁鐵,吸鐵石吸鐵一樣,它能夠把你吸住,有這麼一個力量,所以叫做攝。這四種應用得很巧妙的時候,能收到很好的效果。
第三、“利行”。利是利益,所有一切的行誼,絕對是有利益的。這個於自己沒有利益,誰願意去修學?這個特別是初學的凡夫,就是世間人,對於利看得非常重。如果這個裡頭有利,真正的好處,有利可圖,他就很容易來學習了。這是對初學的方法。
第四、“同事”。四攝法裡面,大概像我們一般人,前面三種可以用,後面這一種,自己必須要有高度的智慧,要有很深的定力才可以。否則的話,一定會失敗的。“同事”,他喜歡做什麼事,我可以跟他一起去做。如果你想接引這個眾生,他喜歡打麻將,你也天天去跟他打;他喜歡跳舞,你也天天陪他跳舞;如果你沒有定力,你不但不能度他,你馬上被他度跑了。這種情形自古以來就有,現在就更多,出家的法師被在家信徒度跑了。所以,同事不能輕易去用。這些大菩薩們接引眾生用這個方法,我們看到《華嚴經》,特別像善財童子五十三參,幾乎都用這個方法。譬如喜歡打牌的,菩薩打牌都有神通,哪裡會輸錢?常常都贏,所以跟你在一起打牌,對你佩服得不得了,你這個本事從哪裡學來的?我從佛法學來的,這度他來學佛。跳舞也是第一好、第一流的,人家都比不上你,你這從哪學來的?我都從佛法裡學來的。用這種手法把他引誘到佛門裡面來,所以這是同事,是接引眾生最高的一種方式。這個叫做四攝法,佛教導菩薩用這四個方法來攝受一切眾生。不僅是介紹初學,可以說佛對於等覺菩薩也離不開這四個原則,他才能夠教化一切眾生。
Sabtu, 05 April 2014
Doa Terlahir Ke Alam Sukhavati
wǎng shēng de zhù fú
往 生 的 祝 福
Doa Terlahir
Ke Alam Sukhavati
dāng wǒ wéi nǐ sòng xíng de zhè yī kè
当 我 为 你 送 行 的 这 一 刻
Kala mengantar kepergian
mu ke peristirahatan terakhir
qīn yǒu de āi shāng yǒng chéng lí gē
亲 友 的 哀 伤 咏 成 离 歌
kesedihan seorang
sahabat mengalunkan senandung perpisahan
shēng shēng hū huàn jù jù dōu shì zhù fú
声 声 呼 唤 句 句 都 是 祝 福
setiap untaian kata dan
kalimat berisikan doa untukmu
wǎng shēng de lù shàng rì lì fēng hé
往 生 的 路 上 日 丽 风 和
perjalanan ke Alam
Sukhavati penuh keindahan dan kedamaian
nǐ de yīn róng yǒng liú zài wǒ xīn zhōng
你 的 音 容 永 留 在 我 心 中
suara dan rupamu
senantiasa menjadi kenangan di hatiku
wǎng rì de huān jù
huǎng rú rì zuó
往 日 的 欢 聚 恍 如 日 昨
sukacita masa lalu
ibarat baru berlalu hari kemarin
nǐ de cún zài méi yǒu rén néng tì dài
你 的 存 在 没 有 人 能 替 代
tiada yang dapat
menggantikan keberadaan mu
yuǎn lí liao hóng chén jí shì jiě tuō
远 离 了 红 尘 即 是 解 脱
meninggalkan dunia fana
adalah pembebasan
chéng cí háng
dù bǐ àn nán mo ā mí tuó fó
乘 慈 航 渡 彼 岸 南 无 阿 弥 陀 佛
menaiki bahtera maitri
menyeberangi ke pantai bahagia Namo Amitabha Buddhaya
lè tǔ lái
lè tǔ qù nán mo ā mí tuó fó
乐 土 来 乐 土 去 南 无 阿 弥 陀 佛
terlahir di Alam Bahagia
Namo Amitabha Buddhaya
zhòng yīn dé
jié gōng guǒ nán mo ā mí tuó fó
种 阴 德 结 功 果 南 无 阿 弥 陀 佛
Menanam kebajikan
tersembunyi berbuah jasa kebajikan Namo Amitabha Buddhaya
qiú ān lè
de ān lè nán mo ā mí tuó fó
求 安 乐 得 安 乐 南 无 阿 弥 陀 佛
memohon ketenangan dan
kebahagiaan memperoleh ketenangan dan kebahagiaan Namo Amitabha Buddhaya
Selasa, 01 April 2014
Catvari Pratisaranani
Mengenal Istilah Dharma
Empat Andalan Dharma (Catvari Pratisaranani)
Di dalam Ajaran Mahayana ada membahas tentang
Catvari Pratisaranani yakni dengan mengandalkan empat hal, seperti yang
tercantum di dalam Vimalakirti Sutra, Nirvana Sutra, Vaipulya
Sutras, Mahaprajna-paramita-sastra dan sebagainya.
Seorang praktisi seharusnya
mengamalkan empat andalan ini (Catvari Pratisaranani), yang juga disebut apa
yang boleh diandalkan dan apa yang tidak boleh diandalkan.
Yang pertama adalah mengandalkan Dharma
dan tidak boleh mengandalkan orangnya (dharma-pratisaranenabhavitavyam na pudgda-pratisaranena), juga
mengikuti Dharma dan bukan mengikuti orangnya, berlindung pada Dharma dan tidak
memilih orangnya. Seorang praktisi seharusnya mengandalkan ajaran Dharma, tidak
boleh mengandalkan orangnya. Andaikata orang itu hanyalah orang awam, atau
aliran luar, tetapi apa yang diceramahkannya sesuai dengan Dharma murni, maka
harus diamalkan; sebaliknya andaikata orang itu meskipun tampil dalam tubuh
serupa seorang Buddha, tetapi apa yang diceramahkannya tidak sesuai dengan
Dharma murni, maka ini harus dijauhi dan tidak boleh diandalkan.
Yang kedua adalah mengandalkan ajaran yang tercantum dalam
Tripitaka dan tidak mengandalkan
ajaran di luar isi Tripitaka (nitartha-sutra-pratisaranena bhavitavyam na
neyartha-sutra-pratisaranena).
Yang ketiga adalah mengandalkan makna yang tersirat dan bukan
mengandalkan isi yang tersurat (artha-pratisaranena bhavitavyam na vyanjana-pratisaranena),
yang juga disebut mengandalkan makna dan bukan pada tulisannya.
Yang keempat adalah mengandalkan kebijaksanaan dan bukan pada
kesadaran (jnana-pratisaranena bhavitavyam na
vijnana-pratisaranena), yang juga disebut sebagai mengikuti kebijaksanaan dan
bukan mengikuti kesadaran, berlindung pada kebijaksanaan dan bukan pada
kesadaran. Seorang praktisi sejati seharusnya mengandalkan kebijaksanaan dan
bukan pada perasaan.
Tujuan utama dari belajar Ajaran Buddha adalah mencapai
KeBuddhaan, Buddha yang maha maitri karuna khawatir bila praktisi jatuh ke
jurang khayalan dan perasaan, salah mempelajari sutra yang tidak tercantum
dalam Tripitaka, melekat pada tulisan, maka itu berpesan agar para praktisi
dalam belajar Buddha Dharma harus mengandalkan empat andalan ini, barulah dapat
memperoleh kemajuan batin, mencapai KeBodhian; jika tidak, maka akan terjatuh ke dalam bahaya
Dharma duniawi, ingin maju malah jatuh terpuruk. Semoga para praktisi tidak
pernah melupakan empat andalan ini,
mengandalkan Catvari Pratisaranani dan bersama-sama
mencapai KeBuddhaan.
Artikel Terkait :
四依(梵語catvari pratisaranani)指四種依止之項目。依,即是依止,依憑之義。在大乘經典皆有論談四依法,如維摩詰經、涅槃經、方等經、大智度論等。
修道者所依止之四種正法。又稱四依四不依,包含四依法與四不依法。
一、依法不依人(梵語dharma-pratisaranenabhavitavyam
na pudgda-pratisaranena),又作隨法不隨人,歸於法而不取於人。謂修道者當以教法為依,不可以人為依。若其人雖為凡夫,或外道,而所說之理契合於正法,方可信受奉行;反之,若其人雖現相好具足之佛身,而所說者不契合於正法,則自當捨離而不可以之為依止。
二、依了義經不依不了義經(梵語nitartha-sutra-pratisaranena bhavitavyam na
neyartha-sutra-pratisaranena),又作隨了義經不隨不了義經,歸於要經不迷惑。謂三藏中有了義經、不了義經,修道者當以明示中道實相義之決定了義經為依,不可以不了義經為依。
三、依義不依語(梵語artha-pratisaranena
bhavitavyam na vyanjana-pratisaranena),又作隨義不隨字,取義不取語。謂修道者當以中道第一義為依,不可以文字、語言之表現為依。
四、依智不依識(梵語jnana-pratisaranena bhavitavyam na vijnana-pratisaranena),又作隨智不隨識,歸慧不取所識。謂修道者當以真智慧為依,不可以人間情識為依。
學佛最終目的在於成就佛道,大聖佛陀慈悲學佛者,恐有墮於妄情、妄識、不了義經、不了義語,因此再三叮嚀依此四依法而修學佛法,則可蒸蒸日上,登上菩提;反之,則有陷入世間法之危機,欲昇反墮之堪憂。唯願有心學佛之士,莫忘念念四依法,依四依法行證,則可同登佛地。
Senin, 31 Maret 2014
Gatha Pelimpahan Jasa
huí
|
xiàng
|
jì
|
迴
|
向
|
偈
|
Gatha Pelimpahan Jasa
yuàn
|
yǐ
|
cǐ
|
gōng
|
dé
|
zhuāng
|
yán
|
fó
|
jìng
|
tǔ
|
||
願
|
以
|
此
|
功
|
德
|
。
|
莊
|
嚴
|
佛
|
淨
|
土
|
。
|
Semoga jasa kebajikan ini
memperindah tanah suci para Buddha.
shàng
|
bào
|
sì
|
chóng
|
ēn
|
xià
|
jì
|
sān
|
tú
|
kǔ
|
||
上
|
報
|
四
|
重
|
恩
|
。
|
下
|
濟
|
三
|
途
|
苦
|
。
|
Membalas empat budi besar dan menolong
mereka di tiga alam sengsara.
ruò
|
yǒu
|
jiàn
|
wén
|
zhě
|
xī
|
fā
|
pú
|
tí
|
xīn
|
||
若
|
有
|
見
|
聞
|
者
|
。
|
悉
|
發
|
菩
|
提
|
心
|
。
|
Semoga mereka yang mendengarkan
Dharma ini, semua bertekad membangkitkan Bodhicitta.
jìn
|
cǐ
|
yī
|
bào
|
shēn
|
tóng
|
shēng
|
jí
|
lè
|
guó
|
||
盡
|
此
|
一
|
報
|
身
|
。
|
同
|
生
|
極
|
樂
|
國
|
。
|
Sampai di akhir penghidupan ini,
bersama-sama lahir di Alam Sukhavati.
Langganan:
Postingan (Atom)